Kekuatan Persahabatan “Nobuta wo Produce”

Nobuta wo Produce (2005, 10 episode)

Genre: School drama

Cast: Kamenashi Kazuya, Yamashita Tomohisa, Horikita Maki

—–spoiler alert ——

Dunia, kehidupan, dan manusia adalah hal-hal yang tak pernah habis untuk dikisahkan. Selalu ada banyak hal yang menarik bagi mereka yang mau membuka mata dan hati. Hidup adalah bagaimana kita memandangnya, bagaimana kita memaknainya, bagaimana kita mengisinya dan bagaimana kita menikmatinya. Seperti halnya tiga orang sahabat yang saya ceritakan kali ini. Mereka adalah; Kiritani Shuji (Kamenashi Kazuya), Akira Kusano (Yamashita Tomohisa) dan Kotani Nobuko (Horikita Maki). Kisah mereka terekam dalam dorama tahun 2005 silam berjudul “Nobuta wo Produce”.

Mungkin benar kata salah seorang teman yang sesama penyuka film, ” kadang kita menemukan sebuah film atau serial yang mengena di hati kita tanpa disangka-sangka.” Cover dorama awalnya benar-benar tak menarik perhatian, dan saya sekilas hanya baca sinopsis dan castnya. Oke, ada Yamapi (Yamashita Tomohisa) di situ tapi kok sepertinya suram banget. Alih-alih menonton, saya malah sibuk mencari dorama-dorama lain. Sampai pada akhirnya, saya iseng menontonnya, tentu tanpa harapan apapun.

“Palingan hanya sampai episode 3!”, batin saya kala itu. Terlebih jika mengingat ada beberapa dorama yang saya tonton tidak sampai selesai. Namun, sekali lagi tanpa disangka-sangka, NwP (Nobuta wo Produce) membuat saya tak bisa berhenti untuk terus mengikuti jalan ceritanya.  Bahkan episode-episode akhir sukses membuat saya berkaca-kaca sekaligus bangga.  Ini, dorama super ajaib!

o9pc6j7msiFP17vW8Tl-o

Kiritani Shuji adalah seorang siswa SMU yang populer di sekolahnya. Supel, good looking, smart, ringan tangan dan enerjik. Dia bahkan mempunyai teman dekat seorang cewek  populer bernama Uehara Mariko (Erika Toda), setiap hari mereka makan siang bersama. Semua orang di SMU itu menyukai pasangan populer ini. Bagi Shuji, kehidupan adalah permainan, jadi dia ingin bermain sebanyak-banyaknya, termasuk dalam hubungan pertemanan. Meskipun begitu, di balik senyumnya yang riang ada pergolakan di dalam hatinya.

Akira Kusano (Yamashita Tomohisa), teman sekelas Shuji, adalah seorang siswa yang slengekan. Tidak terlalu populer dengan gaya dan kelakuan yang aneh. Akira sebenarnya adalah seorang anak konglomerat namun ia lebih memilih tinggal bersama seorang tukang tahu. Seperti halnya Shuji, ia ingin menikmati masa mudanya dengan sepenuhnya. Bagi Akira, masa muda bukan waktu untuk memikirkan hal-hal serius semacam bagaimana mengurus sebuah perusahaan. Shuji dan Akira belumlah menjalin persahabatan sampai pada akhirnya muncul anak pindahan bernama Kotani Nobuko (Horikita Maki).

Kotani Nobuko adalah seorang gadis pindahan yang pertama kali ditemui Shuji di samping pohon Willow tempat bermain Shuji. Dia gadis yang introvert, pendiam, kurang pergaulan, kurang percaya diri dan sering menjadi bahan bullying teman-temannya, tidak suka bicara, bahkan senyumnya pun aneh. Suatu ketika Kotani dikerjai habis-habisan oleh Bando (teman cewek sekelas Shuji dan Akira ). Shuji dan Akira yang kebetulan melihat situasi ini pun kemudian merasa tertantang untuk membantu Kotani agar tidak menjadi bulan-bulanan teman-temannya yang usil. Dari sinilah kisah itu dimulai.

Kotani yang masih belum bisa beradaptasi mendapat masalah ketika jaket seragamnya dicorat-coret oleh seseorang. Ia pun memilih menyingkir dan bersembunyi, namun Shuji dan Akira berhasil menemukannya. Misteri masa lalu Kotani pun terungkap, ayah tirinya tidak mau mengakuinya sebagai anak meski sekuat tenaga ia berusaha untuk bisa dekat dengan ayahnya. Kotani percaya bahwa tidak ada gunanya mengubah sesuatu, dan tidak ada gunanya untuk hidup di tempat ia tidak mendapatkan tempat untuk hidup. Shuji dan Akira bersepakat untuk membuat Kotani menjadi cewek populer di sekolah sehingga tak ada lagi yang berani mengganggu. Dengan beberapa perjanjian, misi  “Nobuta wo Produce” pun siap dijalankan.

Misi pertama Shuji dan Akira ialah mengubah tatanan rambut dan gaya berpakaian Kotani dari yang kumuh menjadi feminin, namun ada saja orang misterius yang diam-diam selalu mengacaukan rencana mereka bertiga. Di tengah masalah yang muncul tanpa kenal ampun, Kotani lewat tangan kera pengabul permohonan berharap agar Bando cs enyah dari muka bumi. Namun akhirnya doa itu pun diralatnya menjadi   “Please cancel my wish that Bando disappear from this world, I will live in this world where Bando exist.” Kotani pun berpikir untuk tidak menghindar saat masalah demi masalah menderanya. Seburuk apapun kondisinya dia akan menghadapinya.

Adegan yang cukup menyentuh adalah ketika Kotani melihat sebuah majalah di mana ada foto seorang anak kecil dari Afrika memakai baju yang dulu pernah ia buang. Baju itu juga bukti kejahilan dari teman-temannya semasa SD. “ I threw out that shirt and somehow it ended in Africa, and the kids is smiling with that shirt. So you can smile no matter what you wear. You can live smiling.”

Pesan-pesan moral dari dorama ini tersebar dari episode awal hingga akhir. Budaya  Jepang yang kental pun terlihat di beberapa episode. Persahabatan, kedekatan keluarga, jiwa kewirausahaan pun tak luput dikisahkan. Dalam episode 6 misalnya, Shuji menyerah karena dagangan yang mereka buat dengan sekuat tenaga tidak laku. Ia merasa apa yang dilakukannya adalah sia-sia. Namun suatu ketika Kotani menemukan sebuah kotak harta karun yang dipendam di dalam sebuah taman dan seorang anak kecil menyimpan keychain (dagangan trio Nobuta) dalam kotak harta karunnya. Kotani berkata “ what we made is someone else treasure, it remained in someone else heart, I think thats enough.” yang pada akhirnya menyadarkan mereka bertiga bahwa kerja keras tidak akan pernah sia-sia selama masih ada orang yang dengan tulus mau menghargai hasil karya mereka.  

Persahabatan mereka pun teruji ketika pada episode 8 Shuji menghadapi sebuah situasi sulit. Karena suatu hal ia tak dipercaya lagi oleh teman-teman sekelasnya. Hanya Akira lah yang sudi mempercayainya. “You, would you believe me?” tanya Shuji.  “Of course, I’ll believe you!” jawab Akira. “No matter what?” tanya Shuji lagi. “No matter what. It’s a promise!” Akira meyakinkannya.

tumblr_mf6bwnbxe21qc9lxho1_500

Kegigihan mereka bertiga dalam misi Produce Nobuta pun membuahkan hasil. Pada akhirnya Kotani bisa menjadi gadis yang populer. Namanya melambung setelah berhasil menjadi reporter program TV sekolah. Apa yang menjadi kekurangannya justru menjadi kekuatannya. Senyumnya pun sudah lebih cantik daripada yang sebelumnya. Dan semua kebahagiaan itu diakhiri dengan kepindahan sekolah Shuji. Artinya mereka bertiga tak bisa bersama-sama lagi. Namun sepedih apapun perpisahan, kekuatan persahabatan mereka akan tetap bersinar sampai kapan pun dan di manapun. “We can live wherever we are.”

Terus terang persahabatan mereka membuat iri. Mereka bertiga mempunyai karakter yang bertolak belakang namun bisa bersatu, saling melengkapi dan membuat sebuah pencapaian yang membanggakan. Shuji dengan ciri khasnya “by cycle, bye bye cycle”, Akira yang suka sekali berkata “konn konn”, dan Kotani yang setiap kali ragu tak ketinggalan menyebut “Nobuta poweeerrr, enter!” adalah gambaran anak manusia yang mencoba memaknai dan mengisi kehidupan dengan cara mereka sendiri. Mereka yakin bahwa kekuatan persahabatan yang mereka miliki mampu membuat kehidupan menjadi lebih baik. Sesulit apapun keadaan yang kita hadapi sekarang, percayalah suatu hari nanti akan membuat kita bisa tersenyum karena telah melewatinya.

Rate: 8/10; dorama ajaib yang filosofis namun tetap menghibur

6 thoughts on “Kekuatan Persahabatan “Nobuta wo Produce”

  1. Pingback: Duo Legenda…. (bagian 1) | Jdrama Lounge

Leave a reply to Kucing Joget Cancel reply